Sabtu, 06 Desember 2014

Mengenal Kaligrafi






Tulisan-tulisan indah yang terukir di dinding rumah ibadah, adalah karya para khottat atau yang lebih dikenal sebagai kaligrafer, seniman yang membuat kaligrafi [seni menulis indah].


Di Indonesia, kaligrafi merupakan bentuk seni budaya Islam yang pertama kali ditemukan tertera pada batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Gresik [wafat 495 H/1082 H], berbentuk kaligrafi gaya kufi dan juga beberapa makam lainnya sekitar abad 15.
Seiring perkembangan agama Islam, kaligrafi pun semakin dikenal di negeri ini. Kaligrafi Arab atau kaligrafi Islam pun mendominasi di seluruh penjuru negeri. Namun teknik menulis indah ini tak hanya milik penganut Islam saja, China, dan Jepang juga memilikinya. Lalu apa perbedaannya?


  • Pulpen yang digunakan dalam kaligrafi China atau Jepang itu berbentuk bulat. Sedangkan kaligrafi Arab menggunakan pulpen yang pipih dan miring sehingga tipis-tebal tulisan ditentukan oleh awal goresan.
  • Kaligrafi Arab memiliki gaya yang bermacam-macam, dengan pulpen yang digunakannya pun beragam. Sementara tulisan China dan Jepang menggunakan pulpen atau kuas China khusus.
  • Dalam tulisan Arab banyak atribut-atribut, seperti harokat, titik, tanda mad, tanda panjang, hamzah dan lain-lain. Dan atribut atau tanda-tanda itu mempunyai fungsi masing-masing. Sedangkan pada tulisan China dan Jepang tidak sekomplek itu.
  • Jumlahnya banyak. Kaligrafi Arab memiliki sejarah lebih dari seribu tahun. Dan itu merupakan perjalanan mencari gaya-gaya kaligrafi. Sehingga gaya-gaya dan mahzab-mahzab itu tergantung pada lokasi, tokoh, keadaan, dan lain-lain. Meski China dan Jepang juga memiliki sejarah kaligrafi yang cukup panjang, tapi variasi kaligrafi Arab lebih banyak.
  • Kaligrafi Arab dapat diperlakukan untuk segala situasi. Contohnya dalam kaligrafi figural, kaligrafi yang bisa membentuk figur rumah, binatang, manusia dan lainnya. Ada juga kaligrafi simbolik dan abstrak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar